Notification

×

Kategori Artikel

Cari Artikel

Iklan

Iklan

Indeks Artikel

Tag Terpopuler

Penelitian Ex Post Facto

Kamis, 09 Desember 2021 | 22.27 WIB Last Updated 2021-12-28T17:23:44Z

Penelitian Ex Post Facto

 

Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tigkat ilmu serta teknologi. Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan mengadakan pengujian untuk menentukan apakah cocok dengan hipotesis. 


Ketika hendak melakukan penelitian, biasanya seorang peneliti dihadapkan kepada pilihan mengenai metode apa yang akan digunakan. Pilihan mana yang akan diambil oleh peneliti yang bersangkutan disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Di dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Terdapat dua jenis penelitian yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik.

 
Pada penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimental, korelasional, dan komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian korelasional. Menurut Emzir, penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar dibedakan karena kedua penelitian ini tanpa manipulasi dan hal yang sama mengenai interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya. Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas. Untuk itu dalam makalah ini akan membahas tentang penelitian kausal komparatif (Ex Post Facto).

A. Pengertian Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

Penelitian kausal komparatif (ex post facto) termasuk dalam metode penelitia kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian, analisis data bersfat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

 
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunkan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Nama ex post facto, berasal dari bahasa latin yang artinya “setelah fakta” menujukkan bahwa penelitian itu karena pengaruh dan yang memengaruhi telah terjadi dan diteliti oleh peneliti dalam tinjauan ke belakang (restrospect).

 
Menurut Kerlinger (1973) dalam buku Emzir, penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga sebagai penellitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.

Kemudian, Gay mengemukakan bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative research) atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, telah diamati bahwa kelompok berbeda pada beberapa variabel dan peneliti berusaha mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut. 


Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Gay mencontohkan, sebagai suatu penjelasan yang mungkin tentang bukti perbedaan dalam penyesuaian sosial di kalangan siswa kelas 1 SD, seseorang peneliti dapat membuat hipotesis bahwa partisipasi dalam pendidikan prasekolah yang merupakan faktor utama dalam memberikan kontribusi. Jika kelompok pendidikan prasekolah memperlihatkan tingkat penyesuaian sosial tinggi, hipotesis peneliti akan didukung.
 

Jadi, penelitian kausal komparatif (ex post facto) adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.


B. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

Kelebihan penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut.
1. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode ekperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan:

  • Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
  • Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan artificial, yang mencegah interaksi normal dengan variabel lain yang berpengaruh.
  • Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika dipertanyakan.

2. Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sesuai dengan apa, dalam kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
3. Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
 

Di samping kelebihan di atas, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan.

Adapun kelemahan penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut.

  1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
  2. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
  3. Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tetapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan di bawah kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
  4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab, tetapi dapat pula disebabkan oleh suatu sebab pada kejadian tertentu dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang lain.
  5. Apabila hubungan antara dua variabel telah ditemukan, mungkin sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
  6. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor yang saling berhubungan tidaklah selalu memberi implikasi terhadap adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
  7. Pengklasifikasian subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Dengan demikian, penelitian tidak akan menghasilkan temuan yang bermanfaat.
  8. Studi perbandingan dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian secara terkontrol. Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama dalam semua hal yang diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu variabel adalah sangat sulit.



C. Prosedur dan Desain Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

Penelitian kausal komperatif (ex post facto) dilakukan dalam lima tahap,yaitu:

1. Penentuan masalah penelitian

Dalam peumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi tntang penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.

2. Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin di teliti

Misalnya siswa yang sudah dapat menggunakan komputer sebelum masuk SD, karena di rumahnya ada computer dapat dilihat dengan melihat kelompok homogen yang paling kecil yang memilki variabel kritis tersebut.

3. Pemilihan kelompok pembanding

Dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda).

4. Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

5. Analisis data

Analisis data dimulai dengan analisis statistic deskriptif menghitung rata- rata dan simpangan baku. Selanjutnya, dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan analisis inferensial. 


Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  1. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok.
  2. Membandingkan sub-sub kelompok yang sama (misal: tinggi, menengah, rendah). Analisis faktor memungkinkan perbandingan statistik dari variabel bebas dan variabel kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi.
  3. Menyamakan kedua kelompok secara statistik dengan covarying variabel penelitian.

 

Penelitian kausal komparatif (ex pst facto) mengidentifikasi hubungan yang mungkin mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab- akibat yang di tetapkan melalui penelitian ex post facto sangat sedikit dan tentatif.

Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat penting dalam prosedur kausal komparatif (ex post facto). Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan opersional, sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua kelompok itu didefinisikan akan mempengaruhi generalisasi hasil penelitian. 

Menurut Gay dalam Emzir desain dasar penelitian kausal komparatif adalah sangat sederhana, dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan. Studi kausal komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas.

Desain penelitian kausal komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Gambar 4.1 mengindikasikan penelitian memilih dua kelompok subjek, tanpa mengacu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol secara ketat walaupun mengacu lebih akurat sebagai kelompok-kelompok perbandingan. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain (kasus A). Kedua, kelompok mungkin berbeda dalam satu tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik dari kelompok lain atau kedua kelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman (kasus B).
 

Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat penting dari prosedur kausal komparatif. Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan oprasional, sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua kelompok didefinisikan akan mempengaruhi generalisasi hasil penelitian. Jika seseorang peneliti membandingkan antara satu kelompok siswa yang kehidupan rumahnya tidak stabil dengan satu kelompok siswa yang kehidupan rumahnya stabil, istilah kehidupan rumah yang tidak stabil harus mengacu pada jumlah sesuatu, seperti sebagai suatu rumah dengan seorang ibu yang pemabuk (peminum), atau seseorang bapak yang brutal, atau kombinasi dari berbagai faktor. Jika sampel dipilih dari populasi yang telah didefinisikan, pemilihan secara acak umumnya metode pemilihan yang disukai.
 

Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif) dari masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari variabel bebas. Sebagaimana dengan studi eksperimental, tujuannya adalah memiliki kelompok yang sedapat mungkin sama pada semua variabel yang relevan, kecuali variabel bebas. Untuk menentukan kesamaan dari kelompok-kelompok, informasi pada sejumlah latar belakang dan keadaaan variabel yang sedang berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk memperbaiki ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlah prosedur variabel kontrol sebagai peneliti.


D. Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

Analisis data dalam penelitian kasual koperatif melibatkan satu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Semua statistik yang dapat di gunakan dalam penelitian dalam penelitian eksperimental dapat digunakan dalam penelitian kasual komparatif. Statistik yang paling umum digunakan adalah rata-rata (mean), yang mengindikasikan rata-rata performasi dari suatu kelompok pada suatu pengukuran beberapa variabel dan simpangan baku, (standar deviasi) yang mengindikasikan bagaimana pancaran di luar satu set ekor yaitu adalah skor tersebut secara relatif berada disekitar rata-rata atau berpancar di luar lingkup suatu rentangan luas dari ekor. 


Statistik inferensial yang paling umum digunakan adalah uji t yang digunakan untuk melihat apakah terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari dua kelompok; (analisis varian atau ANOVA) yang digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari tiga tau lebih kelompok; uji chi-kuadrat yang digunakan untuk membandingkan frekuensi-frekuensi kelompok, yaitu untuk melihat apakah suatu kejadian sering mencul dalam suatu kelompok dari kelompok yang lain.
 

Interpretasi dari temuan dari suatu penelitian kausal koperatif memerlukan kehati-hatian yang lebih besar. Hal yang harus dibayar terhadap kekurangan mengenai randomisasi dan manifulasi dan kontrol jenislain dari karakteristik penelitian eksperimental, adalah kesulitan untuk menetapkan hubungan sebab akibat dengan tingkat kepercayaan yang besar. Hubungan sebab akibat mungkin dalam kenyataan atau fakta menjadi kebalikan dari suatu yang di hipotesiskan (dikatakan sebab mungkin akibat atau sebaliknya) atau mungkin terdapat faktor ketiga yang merupakan penyebap nyata, dari kedua sebab (variabel bebas) dan akibat (variabel terikat). Dalam banyak kasus kausalitas terbaik bukanlah alternatif yang layak dan tidak perlu diperhatikan.

E. Contoh Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

Penelitian kausal komperatif (ex post facto) bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin terjadi penyebab melalui data tertentu. Ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variable”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya. 


Adapun contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto) adalah sebagai berikut.

Contoh 1:
Seorang dosen mata kuliah Apresiasi Puisi mewajibkan mahasiswa tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk membaca puisi di hadapan teman-temannya. Berdasarkan tes performansi di kelas, ternyata ada yang terampil dalam membaca dan ada pula yang tidak atau belum mampu dengan maksimal, khususnya dalam interpretasi teks, penjiwaan, dan vokalisasi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diambil rancangan penelitian atau judul “Pengaruh Minat Membaca Puisi dan Pemahaman Struktur Puisi terhadap Keterampilan Membaca Puisi Mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”.
1. Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor (membaca puisi, kebiasaan membaca puisi, dan pemahaman struktur puisi) di atas terhadap keterampilan membaca puisi.
 

2. Variabel bebas:
a. Minat Membaca Puisi
b. Pemahaman Struktur Puisi

3. Variabel terikat:

Keterampilan Membaca Puisi
 

4. Rumusan masalah:
Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat V program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia?
 

5. Hipotesis:
Faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat III program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
 

Simpulan

Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. 


Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
 

Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan penelitian lain.

×
Artikel Terbaru Update