Notification

×

Kategori Artikel

Cari Artikel

Iklan

Iklan

Indeks Artikel

Tag Terpopuler

Penelitian Kualitatif

Kamis, 09 Desember 2021 | 22.20 WIB Last Updated 2021-12-28T17:23:44Z


Ilustrasi Penelitian Kualitatif



Era modern ini, semua aktivitas selalu mempunyai runjukan dan pedoman. Karena hal itu, menunjang kesuksesan dan kekonkritan segala aspek. Sebuah penelititanpun juga harus mempunyai rujukan yang jelas dan dapat dijadikan pegangan. Dengan adanya pegangan/referensi tersebut dapat memudahkan seseorang dalam penelitian.

Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, di mana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, kegiatan penelitan adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.

Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini, orang dapat melakukan kegiatan informal dalam kegiatan sehari-hari. Metode penelitian terbagi menjadi dua, yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif mempunyai ciri khas angka, atau perhitungan.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas.

Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara “masalah” dalam penelitian kuantitatif dan “masalah” dalam penelitian kualitatif. Kalau dalam penelitian kuantitatif, maslah yang akan dipecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik dan dianggap tidak berubah. Tetapi dalam peneltian kualitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

Pengertian metode penelitian kualitatif


Metodologi penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.

Metodologi penelitian kualitatif juga sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnoghrapi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial pendidikan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat trianggulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan atau simultan.

Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan dan dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.

Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.

Para peneliti lebih senang menghubungi beberapa informan kunci dari suatu komunitas. Jumlah informan yang dijadikan responden jumlahnya dapat dikatakan relatif kecil sekali. Sebagai konsekuensinya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti relatif mendalam sekali. Kesediaan informan untuk mau menghabiskan waktunya berjam-jam dalam beberapa hari sering menjadi pertanda berhasilnya proses wawancara.

Tugas peneliti adalah mengumpulkan data dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga para informan dibiarkan berbicara sendiri. Tujuannya adalah untuk membuat laporan apa adanya dengan sedikit atau tanpa interpretasi atau campur tangan atas kata-kata lisan informan dan dengnan sedikit atau tanpa penafsiran atas pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti sendiri. Walau kelompok peneliti ini berpendapat bahwa pandangan informan tentang realitas tidak mencerminkan ”kebenaran”, namun pendapat subjek dilaporkan secara spontan dan penuh makna.

Penelitian kualitatif umumnya digunakan dalam dunia ilmu-ilmu sosial dan budaya misalnya penelitian kebijakan, ilmu politik, administrasi, psikologi komunitas dan sosiologi, organisasi dan manajemen, bahkan sampai pada perencanaan kota dan perencanaan regional.

Menurut Miles dan Hubermen bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya dalam konteks tertentu. Sehingga ada tiga aspek pokok yang harus dipahami:
  1. Pada dasarnya manusia selalu bertindak sesuai dengan makna terhadap semua yang ditemui dan dialami di dunia ini.
  2. Makna yang ditemui dan dialami timbul dari interaksi antar individu.
  3. Manusia selalu menafsirkan makna yang ditemui dan dialami sebelum ia bertindak, tindakan yang dijalankan sejalan dengan makna terhadap barang yang digunakan.

Menurut Strauss dan Corbin menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penelitian kualitatif memiliki beberapa alasan. Pertama, adalah alasan demi kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya. Beberapa peneliti yang memiliki latar belakang bidang pengetahuan seperti antropologi, atau yang terkait dengan orientasi filsafat seperti fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan metode kualitatif.

Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka hasil pengolahan dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku untuk populasi. Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti. Dalam beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian kualitatif. Contoh dari penelitian semacam ini adalah penelitian untuk mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena seperti sakit, berganti agama, ketagihan obat, kehidupan pengemis , dan pola partisipasi wanita bekerja di luar rumah.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
  2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

Karakteristik umum penelitian kualitatif


Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:
  • Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity).
  • Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain.
  • Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
  • Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.
  • Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data.
  • Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka.
  • Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
  • Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.
  • Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
  • Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara).
  • Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Sama halnya dengan Hadi dan Haryono (1998) mengklasifikasikan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:
1. Latar alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi

2. Manusia sebagai alat (instrumen)

Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

3. Metode kualitatif
Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda
Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden
Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi

4. Analisis data secara induktif
Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data
Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik.

5. Teori dari dasar
6. Deskriptif
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10. Desain yang bersifat sementara


Dari referensi yang lain, ada pula yang mengemukakan lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3. Tekanan pada proses bukan hasil

Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.

4. Bersifat induktif

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

5. Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.


Ciri-ciri Penelitian Kualitatif


Menurut Hadi dan Haryono (1998) menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif, antara lain :
  • Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
  • Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data
  • Analisis data dilakukan secara induktif
  • Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik
  • Tekanan penelitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.
  • Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
  • Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
  • Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama
  • Pembentukan teori berasal dari dasar
  • Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
  • Teknik sampling cenderung bersifat purposive
  • Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
  • Makna sebagai perhatian utama penelitian


Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Memilih masalah
  2. Studi pendahuluan
  3. Merumuskan masalah
  4. Merumuskan hipotesis
  5. Memilih pendekatan
  6. Menentukan variabel dan sumber data
  7. Menentukan dan menyusun instrumen
  8. Mengumpulkan data
  9. Analisis data
  10. Menarik kesimpulan
  11. Menulis laporan


Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakukan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan Fokus Penelitian


Prosedur penelitian kualitatif mendasarkan pada logika berpikir induktif sehingga perencanaan penelitianya bersifat sangat fleksibel, penelitian kualitatif harus melalui tahap-tahap dan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai seluruh tahap penelitian kualitatif adalah menetapkapkan research question, yang dalam penelitian kualitatif disebut sebagai fokus penelitian adalah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin dicari jawabanya melalui penelitian tersebut.

2. Menentukan Setting Dan Subjek Penelitian


Setting penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting dan telah ditentukan ketika menempatkan fokus penelitian. Setting dan subjek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah ditentukan sejak awal penelitian. Setting penelitian ini menunjukan komunitas yang akan diteliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka. dalam penelitian kualitatif setting penelitian akan menunjukan lokasi penelitian yang langsung melekat pada fokus penelitian yang telah ditetapkan sejak awal. Setting penellitian ini tidak dapat diubah kecuali fokus penelitianya diubah.

Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yanga akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.informan penelitian ini meliputi beberapa macam, seperti: (1) informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, (2) informan utama, yaitu mereka yang terlihat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti; (3) informan tambahan, mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

3. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data


Pengolahaan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelah pengolahan data selesai. Dalam hal ini sementara data dikumpulkan, peneliti dapat mengolah dan melakukan analisis data secara bersamaan. Sebaliknya, pada saat menganalisis data, peneliti dapat kembali lagi kelapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali.

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengklarifikasi atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitianya. Bila penelitian tersebut untuk membentuk proposisi-proposisi atau teori, maka analisis data secara induktif dapat dilakukan melalui beberapa tahap, seperti yang dilakukan (Taylor dan Bogdan, 1984:127) dalam grounded research sebagai berikut:
  • Membuat definisi sementara tentang gejala yang dipelajari
  • Rumuskan suatu hipotesisuntuk menjelaskan gejala tersebut
  • Pelajari suatu kasus untuk melihat kecocokan antara kasus ddan hipotesis
  • Jika hipotesis tidak rumuskan kasus, rumuskan kembali hipotesis gejala yang dipelajari
  • Pelajari kasus-kasus negative untuk menolak hipotesis
  • Bila ditemui kasus negative, formuasikan kembali hipotesis gejala
  • Lanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara menguji kasus-kasus yang bervariasi.


Penyajian Data

Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita tentang sesuatu hal yang pada orang lain. Oleh Karena itu data yang diperoleh adalah kata-kata dan bukan bentuk angka, sering kali data adalah sebuah kutipan langsung dari kata-kata terwawancara. Hasil penelitian kualitatif juga dapat disajikan dalam bentuk life History, yaitu deskripsi tentang peristiwa dan pengalaman penting dari kehidupan atau beberapa bagian pokok dari kehidupan seseorang dengan kata-katanya sendiri.


Simpulan


Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif peneliti melaksanakan kegiatan penelitian secara objektif terhadap kenyataan subjektif yang diteliti. Dalam hal ini subjektifitas berlaku terhadap kenyataan yang diteliti, dalam arti kenyataan tersebut dilihat dari sudut mereka yang diteliti.

Penelitian kualitatif lebih mementingkan ketepatan dan kecukupan data. Penekanan dalam kualitatif adalah validitas data, yaitu kesesuaian antara apa yang dicatat sebagai data dan apa yang sebenarnya terjadi pada latar yang diteliti.
×
Artikel Terbaru Update