Judul penelitian merupakan kesan pertama bagi orang lain untuk membaca hasil penelitian kita. Judul yang baik. Setiap karya tulis ilmiah harus memiliki judul. Judul (bersama dengan abstrak) adalah bagian yang pertama dibaca oleh pembaca sebelum memutuskan apakah perlu membaca bagian-bagian lainnya.
Judul harus ditulis sejelas mungkin namun harus singkat. Judul harus mampu mendiskripsikan sejelas mungkin tentang penelitian yang dilakukan, namun harus ringkas. Karena merupakan bagian yang pertama dibaca, judul harus menarik, konsisten dan informatif.
Ada dua jenis atau tahapan pembuatan judul, yaitu “judul kerja” dan “judul akhir”. Setiap penelitian yang dilakukan,atau bahkan tesis, disertasi dan artikel yang ditulis setelah penelitian selesai, harus memiliki judul untuk tujuan identifikasi. Judul yang diberikan itu disebut sebagai judul kerja. Judul kerja yang telah dipilih itu, jarang cocok untuk tetap digunakan pada saat penelitian berakhir (setelah semua bagian dari penelitian selesai) atau setelah artikel selesai ditulis.
Untuk artikel ilmiah, finalisasi judul perlu mengacu pada petunjuk penulisan artikel bagi Penulis (Instruction to Authors – ItA atau sering juga disebut Guide for Authors – GfA, sebut saja GFA). Pada ItA atau GFA misalnya, diberikan petunjuk terkait gaya/style (contohnya dalam hal penggunaan huruf besar dalam judul), panjang judul (jumlah kata) dan penggunaan nama biologi suatu spesies.
Ada beberapa jurnal, misalnya tidak membolehkan menggunakan nama genus dan species dari tanaman yang sudah dikenal umum, misalnya padi (tidak perlu lagi dituliskan nama ilmiahnya Oryza sativa) atau jagung (Zea mays) pada judul, karena kedua tanaman ini sudah dikenal baik dan umum. Namun pada spesies yang kurang populer penulisan nama ilmiahnya menjadi wajib.
Bagi tanaman yang telah populer, saat pertama kali disebutkan setelah judul, yaitu di Abstrak, barulah padi dilengkapi dengan Oryza sativa (ditulis dalam tanda kurang). Selanjutnya, pada bagian lain dari artikel, hanya dituliskan padi tanpa diikuti nama ilmiahnya.
Judul harus ditulis sejelas mungkin namun harus singkat. Judul harus mampu mendiskripsikan sejelas mungkin tentang penelitian yang dilakukan, namun harus ringkas. Karena merupakan bagian yang pertama dibaca, judul harus menarik, konsisten dan informatif.
Ada dua jenis atau tahapan pembuatan judul, yaitu “judul kerja” dan “judul akhir”. Setiap penelitian yang dilakukan,atau bahkan tesis, disertasi dan artikel yang ditulis setelah penelitian selesai, harus memiliki judul untuk tujuan identifikasi. Judul yang diberikan itu disebut sebagai judul kerja. Judul kerja yang telah dipilih itu, jarang cocok untuk tetap digunakan pada saat penelitian berakhir (setelah semua bagian dari penelitian selesai) atau setelah artikel selesai ditulis.
Untuk artikel ilmiah, finalisasi judul perlu mengacu pada petunjuk penulisan artikel bagi Penulis (Instruction to Authors – ItA atau sering juga disebut Guide for Authors – GfA, sebut saja GFA). Pada ItA atau GFA misalnya, diberikan petunjuk terkait gaya/style (contohnya dalam hal penggunaan huruf besar dalam judul), panjang judul (jumlah kata) dan penggunaan nama biologi suatu spesies.
Ada beberapa jurnal, misalnya tidak membolehkan menggunakan nama genus dan species dari tanaman yang sudah dikenal umum, misalnya padi (tidak perlu lagi dituliskan nama ilmiahnya Oryza sativa) atau jagung (Zea mays) pada judul, karena kedua tanaman ini sudah dikenal baik dan umum. Namun pada spesies yang kurang populer penulisan nama ilmiahnya menjadi wajib.
Bagi tanaman yang telah populer, saat pertama kali disebutkan setelah judul, yaitu di Abstrak, barulah padi dilengkapi dengan Oryza sativa (ditulis dalam tanda kurang). Selanjutnya, pada bagian lain dari artikel, hanya dituliskan padi tanpa diikuti nama ilmiahnya.
Syarat judul yang baik untuk skripsi, tesis, atau disertasi
Untuk tesis dan disertasi, aturan yang sama bisa diikuti. Penulis bisa membaca pedoman yang tersedia di perguruan tinggi masing-masing. Disarankan agar judul artikel tesis dantesis/disertasi harus:
- Sejalan dengan Tujuan, Hipotesis (bila ada) dan Kesimpulan;
- Panjang judul sebaiknya tidak lebih dari 12 kata atau 100 karakter, termasuk spasi di antara kata-kata;
- Hindari menggunakan kata-kata tak bergaung, seperti “Pengaruh xxx”, “Hubungan xxx”, “Studi xxx”,“Catatan atas xxx”;
- Mulailah judul dengan kata-kata yang menonjolkan kekuatan atau keutamaan dari penelitian yang dilakukan, dapat ditangkap artinya seketika dan tidak membingungkan;
- Hindari penggunaan singkatan yang tidak umum atau tidak baku, karena akan membingungkan pembaca.