Notification

×

Kategori Artikel

Cari Artikel

Iklan

Iklan

Indeks Artikel

Tag Terpopuler

Metode Pengumpulan Data Penelitian

Jumat, 10 Desember 2021 | 23.08 WIB Last Updated 2021-12-28T17:23:44Z
Metode Pengumpulan Data Penelitian
Ilustrasi Metode Pengumpulan Data Penelitian

 
Sebelum seorang peneliti memasuki tahap pengumpulan data, maka aka nada proses pengumpulan data dahulu. Dalam proses ini sangat penting untuk dilakukan atau diketahui, karena terdapat data dan informasi yang dibutuhkan dalam metode pengumpulan data nanti. Data dan informasi harus dibedakan. Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa menjadi sebuah informasi yang berguna. Sedangkan data ialah merupakan suatu objek kejadian atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa informasi dibangun dari data.

Metode pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. karena jawaban tadi memerlukan pengujian secara empiris, maka proses pengumpulan data ini sangat dibutuhkan. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Dan data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan.
 
Definisi operasional ini di dalamnya terdapat dua hal yang pentinng yang berhubungan dengan pengumpulan data. Dua hal tersebut. Yaitu: indicator empiris dan pengukuran. Indicator empiris menunjuk pada apa yang diamati dari variabel yang bersangkutan, sedangkan pengukuran menunjuk pada kualitasyang diamati. Karena peneliti sering menghadapi objek yang berbeda-beda sehingga akan terjadi variasi dalam pengukuran. Menurut Prof. Dr. Sutrisno Hadi, M.A. terdapat 5 sumber variasi pada pengukuran, yaitu:
  1. Adanya perbedaan dalam objek-objek yang diukur;
  2. Adanya perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan;
  3. Adanya perbedaan alat pengukuran yang digunakan;
  4. Adanya perbedaan penyelenggaraan atau administrasinya;
  5. Adanya perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukuran.
 
Selain faktor-faktor diatas terdapat juga masalah yang harus diperhatikan, yaitu masalah validitas dan realibilitas. Menurut Nan Lin bahwa pada umunya proses pengumpulan data itu terdiri dari 8 tahap, antara lain:
  1. Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli.
  2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan.
  3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya.
  4. Mengadakan uji coba atau pilot study dengan menggunakan instrument penelitian.
  5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan.
  6. Mencatat dan memberi kode (recording dan coding).
  7. Cross checking, validitas dan reabilitas.
  8. Pengorganisasian dank ode ulang data yang telah dikumpulkan supaya dapat dianalisis.
 

Metode Pengumpulan Data

Metode dan instrumen yang sering diartikan sama, padahal berbeda. Metode dan instrumen ini berkenaan dengan cara bagaimana memperoleh data yang diperlukan. Metode lebih menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih jenis karakteristik serta dimensi ruang dan waktu dari data yang diperlukan. Sedangkan instrumen menekankan kepada alat atau cara untuk menjaring data yang dibutuhkan.

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, harus dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Terdapat 5 metode yang sering digunakan oleh seorang peneliti, yaitu wawancara, pengamatan (observasi), kuesioner (angket), documenter dan survey. Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan cirri responden. Metode pengumpulan data ini tergantung pada karakteristik data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama, untuk di setiap variabelnya.
 
Dalam satu variabel dapat menggunakan dua metode atau lebih, hal ini disebabkan karena yang pertama adalah metode utama dan yang lainnya untuk control silang. Jika satu metode dipandang mencukupi, maka metode lain tidak perlu digunakan dan tidak efisien. Dalam metode pengumpulan data ini terdapat jenis sumber data. Jenis sumber data ialah pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.
 
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, dan data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data, yang akan dibahas di bawah ini.

1. pengamatan (Observasi)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dimana kegiatan ini dilakukan dengan mencatat informasi yang dilihat, selain melihat juga bisa mendengarkan dan merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin. Dalam pengamatan atau observasi ini terdapat peranan yang ada dalam pengamatan atau observasi, yang didasarkan pada hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang diamatinya, yaitu:
  • Partisipan penuh. Artinya, menyamakan diri dengan orang yang diteliti.
  • Partisipan sebagai pengamat. Artinya, pada masing-masing pengamat dan yang diamati menyadari peranannya.
  • Pengamatan sebagai partisipan. Artinya, peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
  • Pengamat sempurna (complete observer). Artinya, peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati.
 
Terdapat proses yang dilakukan dalam pengamatan ini, antara lain:
  • Persiapan termasuk latihan (training).
  • Memasuki lingkungan penelitian.
  • Memulai interaksi.
  • Pengamatan dan pencatatan.
  • Menyelesaikan tugas lapangan.

2. Survei

Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Cirri-ciri dari metode ini antara lain:
  • Dipakai pada sampel yang mewakili populasi, khususnya probabilistic sampling.
  • Tanggapan (respons) didapatkan secara langsung dari responden.
  • Penggunaan survei melibatkan banyak responden, dan mencakup area yang lebih luas dibandingkan dengan metode lainnya.
  • Survei dilaksanakan dalam situasi alamiah.
 
Pada dasarnya survei terdiri atas wawancara dan kuesioner. Keuntungan wawancara terletak pada fleksibilitasnya dan tingkat ketergantungan pada responden.

3. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Wawancara juga merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara.
 
Pewawancara adalah petugas pengumpuk informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Situasi wawancara ialah berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara.
 
Wawancara yang berdasarkan sifat pertanyaan, maka dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: wawancara terpimpin, wawancara bebas dan wawancara bebas terpimpin. Dan dari bentuk pertanyaannya dibagi menjadi tiga bentuk lagi, yaitu: wawancara berstruktur, wawancara tak berstruktur dan campuran.

4. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya. Sedangkan pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang telah tersedia. Tujuan dari penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: angket terbuka (angket tidak berstruktur) dan angket tertutup (angket berstruktur).

5. Dokumenter

Dokumenter adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi.
×
Artikel Terbaru Update