Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat lewat metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan ekspresi cara bekerja pikiran. Sistematika dalam metode ilmiah sesungguhnya merupakan manifestasi dari alur berpikir yang dipergunakan untuk menganalisis suatu permasalahan. Alur berpikir dalam metode ilmiah memberi pedoman kepada para ilmuwan dalam memecahkan persoalan menurut integritas berpikir deduktif dan induktif.
Berfikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan berdasarkan premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan. Metode deduktif adalah yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan kepada yang khusus. Sedangkan berfikir induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum.
Metode induktif adalah metode yang digunakan menarik kesimpulan dari hal yang khusus untuk menuju kepada kesimpulan bersifat umum. Maka dari itu kami dari kelompok 4 mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan akan ngepupas lebih dalam lagi pada makalah kali ini yang berjudul pendekatan ilmiah dalam penelitian.
Pengertian Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah biasanya dilukiskan sebagai proses dimana penyelidikan secara induktif bertolak dari pengamatan mereka menuju hipotesis. Kemudian secara deduktif penelitian bergerak dari hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut. Menarik kesimpulan mengenai akibat yang akan terjadi apabila hubungan yang diduga itu benar. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah, yaitu ;perumusan masalah, pengajuan hipotesis, cara berfikir deduktif, pengumpulan data dan analisis data, dan penerimaan dan penolakan hipotesis.Berbagai macam cara pemerolehan pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan itu ilmiah. Maka untuk mendapatkan pengetahuan yang ilmiah juga diperolah dengan cara yang ilmiah. Cara ilmiah memperoleh pengetahuan, yaitu dari pengalaman, wewenang, pemikiran deduktif, pemikiran induktif, dan pendekatan ilmiah. Dari 5 sumber pengetahuan itu yang paling tepat digunakan dalam penelitian adalah pendekatan ilmiah. Masalah didalam penelitian dapat diketahui dari berbagai cara. Biasa kalau penelitian itu penelitian kuantatif masalah penelitian bisa didapat dari observasi atau wawancara dengan guru dan siswa. Jika penelitian kualitatif bisa dari literatur atau keadaan lingkungan (Alfianika, 2012, hal. 12).
Pendekatan ilmiah merupakan suatu teknik yang menghubungkan metode induktif-deduktif dalam rangka memecahkah suatu masalah. Berfikir deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari pernyataan yang umummenuju pernyataan yang khusus dengan menggunakan penalaran rasio. Sedangkan berfikir induktif merupakan kebalikan dari berfikir deduktif yakni penarikan kesimpulan mulai dari fakta khusus enuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Pada umumnya pendekatan ilmian ini dilakukan sebagai suatu rangkaian langkah yang harus diikuti. Perumusan secara pasti tentang langkah tersebut terdapat perbedaan antar peneliti. Namun yang terpenting adalah penjelasan gagasan bahwa pendekatan ilmiah adalah suatu proses penyelidikan sistematik yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim pendekatan ilmiah tersebut harus memiliki 3 unsur :
- Perumusan masalah.
- Kajian teori dan merumuskan hipotesis.
- Pengumpulan data untuk menguji kebenaran hipotesis.
Kemudian menurut Moh. Nazir, langkat-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian ilmiah adalah merumuskan serta mengidentifikasi maslah, mengadakan studi kepustakaan, mempormulaskan hipotesa, menentukan model untuk menguji hipotesa, mengumpulkan data, meyusun menganalisis dan memberikan interpretasi, membuat generalisasi, dan kesimpulam, serta membuat laporan ilmiah. Dari beberapa pendapat diatas ada beberapa langkah dalam pendekatan ilmiah dalam sebuah penelitian.
Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah tersebut :
1. Perumusan Masalah
Penelitian ilmiah bermula dari segi suatu masalah atau persoalan yang harus dipecahkan. Secara sederhana masalah itu sendiri dapat diartikan sebagai pernyataan yang menurut jawaban yang diperoleh dengan cara yang sistematis agar kebenaran tersebut dapat dipertanggungjawabkkan.2. Pengajuan Hipotesis
Langkah selanjutnya merumuskan hipotetsis yang merupakan jawaban sementra tentang masalah tersebut. Pada tahapan ini seorang peneliti harus lebih dulu mengumpulkan informasi mengenai masalah tersebut melalui bahan bacaan yang berkaitan dengan masalah lalu secara deduksi merumuskan jawaban atau hipotesis sementara.3. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengujian terhadap benar tidaknya suatu hipotesis terlebih dahulu, kemudian Data yang terkumpul dianalisis dengan cara yang memunginkan peneliti untuk menguji hipotesis penelitian atau menjawab pertanyaan penelitian.4. Pengujian Hipotesis
Kegiatan ini dilakukan secara induksi. Hipotesis ini diuji dengan jalan mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti melalui pengumpulan data, tes, eksperimen, dan sebaliknya. Data yang terkumpul itu untuk menguji benar tidaknya hipotesis.5. Menarik dan Menyatakan kesimpulan
Ada 3 macam kebenaran :- Kebenaran koherensi, yaitu apabila suatu pernyataan dianggap benar bila pertanyaan itu bersifat koherensi dan konsisten dengan pertanyaan sebelumnya dan dianggap benar menurut logika deduktif.
- Kebenaran korespondensi, yaitu apabila pernyataan adalah benar, jika pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan itu ber korespondensi (berhubungan)dengan objek yang dituju dan menggunakan statistik sebagai sasarannya.
- Kebenaran progrmatis, yaitu apabila dalam pernyataan yang dikatan benar bila diukunr dengan dengan kriteria apakah pernyataan itu bersikap fungsional (berguna) bagi kehidupan praktis.
Pendekatan Ilmiah Dalam Penelitian Pendidikan
Penelitian adalah usaha menangkap gejala alam dan masyarakat berdasarkan disiplin metodologi ilmiah dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip baru dibelakang gejala-gejala tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwah penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja secara sistematik mengumpulkan berbagai informasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.Sedangkan penelitian pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematik, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam lembaga pendidikan.
Berdasarkan rumusan penelitian pendidikan, dapat diketahui persyaratan pokok dalam penelitian pendidikan adalah :
- Penelitian pendidikan harus dilaksanakan secara sistematis, artinya berdasarkan pola dan tehnik tertentu sesuai dengan aturan-aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya.
- Penelitian pendidikan harus logis, artinya berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah serta teori-teori penelitian.
- Penelitian pendidikan dilaksanakan secara berencana, yaitu benar-benar sudah direncanakan tentang apa saja yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan penelian dilakukan dan sebagainya.
Maksudnya pendekatan ilmiah dibidang pendidikan dan bidang ilmu sosial lainnya, jauh tertinggal oleh masuknya pendekatan ilmiah ke bidang ilmu pengetahuan alam. Setiap bentuk pendidikan memiliki bentuk permasalahan tersendiriyang perlu dijawab dan dipecahkan tersendiri pula. Pendidikan formal, misalnya yeng terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMU dan Perguruan Tinggi sebagai suatu sistem yang mempunyai komponen antara lain ; guru, murid, kurikulum, fasilitas, dan lingkungan. Kesemua komponen tersebut mempunyai permasalahan tersendiri yang solusinya dapat dilakukan melalui jalur penelitian.
Masalah yang diteliti dalam penelitian pendidikan tentunya harus dikaitkan dengan dunia pendidikan itu tersendiri, baik itu menyangkut guru, siswa, kurikulum, lingkungan, metode pembelajaram, dan sebagainya. Untuk dapat merumuskan masalah penelitian dipergunakan keterampilan atau cara mengidentifikasi masalah. Identifikasi ini terlebih dahulu dengan menentukan variabel penelitian. Sebagai contoh variabel penelitian pendidikan antara lain ; prestasi belajar siswa, motivasi belajar, cara belajar, latar belakang pribadi dan keluarganya, sikap terhadap guru dan kemampuan atau bakat.
Setelah variabel ditemukanselanjutnya mnegajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel tersebut.
Setelah variabel ditemukanselanjutnya mnegajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel tersebut.
Contoh apabila yang dipilih adalah prestasi belajar maka pertanyaan yang mungkin diajukan adalah :
- Bagaimana prsetasi belajar siswa di kelas IV SD dalam bidang syudi PAI ?
- Bagaimana prestasi belajar siswa kelas VI SD dalam bidang studi matematika ?
- Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa dalam bidang studi PAI dan Matematika ?
Setelah ditemukannya masalah yang akan diteliti maka langkah selanjutnya adalah menemukan jawaban sementara atau hipotesis terhadap permasalahan tersebut. Untuk membuat hipotesis harus didasarkan pada teori, dalam arti luas dilandasi argumentasi logis. Sebagai contoh hipotesis dari permasalahan diatas :
- Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan dalam bidang studi IPA dan Matematikapada kelas VI SD.
- Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan dalam bidang studi IPA dan Matematikapada kelas VI SD.
Kemudian setelah hipotesis diajukan, dilakukan pengumpulan data untuk melakukan hipotesis. Dengan menganalisis data yang terkumpul maka dapat diketahui apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Selanjutnya langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan mengenai jawaban terhadap masalah yang diajukan yang mengidentifikasikan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak (Annur, 2018, hal. 29-37).
Karakteristik Pendekatan Penelitian Ilmiah
1. Prosedur bersifat terbuka
Suatu laporan ilmiah memuat gambaran yang lengkap agar memungkinkan pihak lain dalam bidang terkait untuk mengikuti prosedur yang sama.2. Definisinya tepat
Prosedur yang digunakan, variabel yang diukur, dan bagaimana keduanya dianalisis harus dengan jelas diterangkan sebagai contoh dalam penelitian kasus motivasi dikalangan karyawan lembaga pendidikan.3. Pengumpulan data yang bersifat obyektif
Objektifitas menjadi kunci utama dalam pendekatan ilmiah. Artinya harus berdasarkan objek yang telah ada.4. Penemuan dapat diulang
Hal ini memungkinkan penelitian di bidang yang sama mencoba hasil tes yang telah dihasilkan untuk diuji ulang.
5. Pendekatan ilmiah bersifat sistematis dan kualitatif
Hal ini berkaitan dengan tujuan ilmu pengetahuan tentang “Mengapa” dan “Bagaimana”. Jika mereka dapat menentukan “Mengapa” dan “Bagaimana” kemudian dapat memberikan bukti ilmiah dan memprediksi kondisi tertentu (Prilaku manusia dalam kasus ilmu prilaku)yang akan terjadi. Prediksi menjadi utama dalam ilmu prilaku dalam suatu penelitian (Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2006, hal. 388)
Simpulan
Pendekatan ilmiah merupakan suatu teknik yang menghubungkan metode induktif-deduktif dalam rangka memecahkah suatu masalah. Berfikir deduktif merupakan penarikan kesimpulan dari pernyataan yang umummenuju pernyataan yang khusus dengan menggunakan penalaran rasio. Sedangkan berfikir induktif merupakan kebalikan dari berfikir deduktif yakni penarikan kesimpulan mulai dari fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum.Penelitian pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematik, logis, dan berencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam lembaga pendidikan.
Referensi:
Alfianika, N. (2012). Buku Ajar Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Annur, S. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan. Palembang: Noer Fikri Offset.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2006). Prilaku dan Manajemen Organisasi. Yogyakarta: PT Glora Aksara Pratama.
Annur, S. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan. Palembang: Noer Fikri Offset.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2006). Prilaku dan Manajemen Organisasi. Yogyakarta: PT Glora Aksara Pratama.